Dibuat pada:Waktu baca 10 menit
Bagikan Halaman Ini

Sumber Penulisan

Daftar Isi

Kopling dan Fungsinya Pada Sepeda Motor


Jenis Kopling

Klasifikasi kopling ada tiga jenis, yaitu jenis manual, otomatis, dan ganda. Jenis manual banyak diaplikaskan pada motor sport seperti Honda Tiger, Ciri kopling manual adalah dioperasikan dengan tangan dengan cara menarik tuas kopling (bekerja secara manual, dilakukan oleh pengendara motor itu sendiri). Berbeda dari kopling otomatis yang bekerja berdasarkan gaya sentrifugal (putaran mesin). 


Contohnya adalah motor bebek lama seperti Honda Astrea 800, Bebek jaman sekarang banyak mengadopsi model kopling ganda. Terdiri atas kopling primer yag bekerja berdasarkan gaya sentrifugal dan kopling sekunder (konvensional). Pada bagian kopling primer terdapat tiga buah sepatu kopling (clutch shoe) yang berputar mengikuti poros engkol. 


Bagian luarnya terdapat rumah kopling (clutch drum), yang berhubungan dengan bagian kopling sekunder. Bagian kopling sekunder terdiri atas rumah kopling (clutch outer drum) yang ikut berputar dengan poros engkol. Perputaran ini lewat pertautan gigi primer dan sekunder. Lalu ada pusat kopling (clutch center) yang dipasang pada ujung poros input transmisi.

 

Dalam rumah kopling terdapat kampas, steel plate, pegas serta plat penekan. Pada saat kruk as berputar rendah (transioner), clutch shoe belum mengembang karena masih tertahan pegas sehingga clutch drum belum berputar. Seiring naiknya kecepatan putaran mesin, clutch shoe turut mengembang karena gaya sentrifugal. 


Ketika clutch shoe menempel dinding clutch drum putaran kruk as diteruskan ke rumah kopling sekunder. Karena rumah kopling, kampas, plate dan center clutch menjadi satu kesatuan, putaran mesin diteruskan ke transmisi. Tetapi ketika pedal transmisi diinjak, pegas kopling ditekan. Langah ini menyebabkan hubungan kampas dan plat merenggang, akibatnya putaran mesin ke transmisi terputus.

 

Secara ringkas mekanisme kerja kopling adalah putaran mesin dari poros engkol diteruskan oleh kopling menuju transmisi dan ke roda belakang pada saat kampas kopling dan plat kopling merapat. Namun, putaran mesin dari poros engkol menuju transmisi akan terputus jika kampas kopling merenggang.


Baca juga: Bagaimana Cara Menjaga Tarikan Gas Motor Tetap Responsif


Fungsi Kopling

Kopling memiliki beberapa hal fungsi kopling pada motor, berikut adalah beberapa fungsi kerja dari kopling:

  • Menghubungkan atau meneruskan putaran poros engkol ke transmisi secara berangsur-angsur dan halus.
  • Memindahkan tenaga tanpa terjadi selip.
  • Melepaskan hubungan atau membebaskan hubungan antara potos engkol mesin dan transmisi dengan sempurna.


Bagian-bagian Kopling

Kopling terdiri atas dua bagian utama yaitu rumah dan pusat kopling. Sedangkan untuk meneruskan perputaran rumah kopling ke pusat kopling dipakai susunan plat gesek. Atau hal ini sering disebut (kampas kopling) dan plat–plat baja (plat kopling/plat tekan) yang saling bersentuhan. Berikut adalah bagian-bagian kopling:


  • Rumah kopling (clutch outer drum), bagian ini ikut berputar dengan poros engkol (yang digerakan oleh roda didi pada ujung poros engkol).
  • Pusat kopling (clutch center), dipasang pada ujung poros utama perseneling.
  • Plat-plat gesek (friction plate) mengikuti gerak memutar rumah kopling (lidah-lidahnya terkait pada rumah kopling).
  • Plat-plat baja mengikuti gerak memutar pusat kopling (lidah-lidahnya terkait pada pasak/spie kopling).

 

Agar pelat-pelat gesek dan pelat-pelat baja (tekan) berputar besama-sama sebagai satu kesatuan, pelat gesek dan pelat baja ditekan bersama oleh pegas-pegas yang kuat. Jika pegas atau per kopling lemah, kopling akan selip, yaitu perputaran rumah kopling tidak diteruskan seluruhnya ke pusat kopling. Bagian yang mengatur besarnya tekanan pegas atas susunan pelat gesek dan pelat baja adalah pelat pengungkit (lifter plate) yang digerakkan secara manual oleh handle kopling.

Artikel Lain




Terdaftar dan diawasi oleh:

©2021 KlikNSS, supported by NSC FINANCE
product of PT NUSANTARA SAKTI