Dibuat pada:Waktu baca 10 menit
Bagikan Halaman Ini

Sumber Penulisan

Daftar Isi

Gonta-ganti Oli Motor, Apa Efek Sampingnya?



Bagaimana Jika Jarang Ganti Oli

Motor memang harus melakukan ganti oli, ketika telah menempuh jarak 2.500 km dan kelipatannya. Jika motor memang jarang digunakan, pastikan pula untuk mengganti olinya minimal dua bulan sekali. Hal ini berfungsi untuk menjalankan kerja mesin secara maksimal. Gonta-ganti oli motor tidak disarankan untuk dilakukan. Apalagi jika oli motor yang tidak segera diganti, ini juga menimbulkan berbagai masalah serius yang bakal membutuhkan biaya yang cukup besar dan waktu pengerjaan yang tidak sebentar. Dan berikut adalah beberapa kerusakan yang berpotensi untuk berimbas pada motor jika jarang melakukan ganti oli:


  • Fungsi pembakaran tidak sempurna, yang menimbulkan kerusakan pada piston yang menjadi aus dan baret.
  • Pengikisan pada komponen plat yang memerlukan pelumasan (contohnya, bearing dan piston).
  • Kesulitan dalam melakukan transmisi (perpindahan gigi)
  • Hilangnya kompresi motor saat temperatur tinggi


Apa Efek dari Sering Gonta-ganti Oli Motor

Melakukan penggantian oli adalah perlakuan wajib sebagai tindakan perawatan motor. Berbagai jenis motor memiliki jenis oli khususnya masing-masing. Dengan banyaknya oli yang beredar di pasaran, penting untuk menyesuaikan standar oli yang ada dengan standar dari motornya. Meski begitu, pilihlah oli yang terbaik dan sesuai standar yang dibutuhkan oleh motor tersebut. Jika melakukan gonta-ganti oli motor, ini akan menimbulkan masalah yang cukup serius. Contoh efek buruk yang dapat ditimbulkan adalah pengikisan klep piston yang lebih cepat akibat zat adiktif dari campuran oli yang berbeda-beda tersebut. Ketika pengikisan ini cepat terjadi, maka sistem pembakaran tidak akan berjalan baik dan ruang pada cylinder head ikut rusak.



Gunakan Oli Terbaik dan Sesuai Standar

Beberapa brand oli memiliki zat adiktif yang berbeda-beda. Standar dari oli yang dibutuhkan motor harus benar disesuaikan. Mengikuti oli yang sebelumnya adalah pilihan terbaik ketika melakukan ganti oli. Sangat tidak disarankan untuk melakukan percobaan dengan gonta-ganti jenis oli untuk motor. Zat adiktif dari berbagai jenis oli yang berbeda ini menjadi poin yang perlu diwaspadai dan hindari untuk melakukan gonta-ganti oli motor walau bermaksud untuk mencari oli yang terbaik.



Perbedaan Oli SPX dan MPX

Terkhusus untuk motor Honda, menggunakan oli dari AHM direkomendasikan. Untuk motor-motor Honda, standar dari oli motor yang digunakan adalah oli SPX dan MPX. Motor Honda, dibebaskan untuk menggunakan dua tipe oli AHM ini. Oli SPX menggunakan bahan dasar sintetis secara menyeluruh, sedangkan oli MPX menggunakan mineral sebagai bahan dasarnya. Secara bahan dasar, oli SPX memiliki kemampuan meredam panas yang lebih baik dari MPX. Meski begitu, oli MPX juga tetap direkomendasikan sebagai standar penggantian oli motor Honda selain oli SPX.

Artikel Lain




Terdaftar dan diawasi oleh:

©2021 KlikNSS, supported by NSC FINANCE
product of PT NUSANTARA SAKTI